Kegotong-royongan dan rasa persatuan warga tampak jelas mewarnai suasana pagi hari itu. Puluhan warga pria yang tidak sedang berhalangan beramai-ramai berpartisipasi dan melibatkan diri. Ada yang membersihkan saluran air dari longsoran tanah dan batu yang selama ini menyumbat aliran pembuangan air hujan, ada pula yang membersihkan rerumputan yang mulai menjalar menutupi sebagian badan jalan. Sementara itu, belasan warga lainnya sibuk merenovasi pos jaga dan memasang lampu penerangan, serta memasang atap peneduh berbahan galvalum di sisi belakang pos jaga. Beberapa warga juga membantu dalam hal penyediaan alat dan bahan bangunan yang diperlukan, bahkan makanan dan minuman sebagai wujud kepedulian serta solidaritas mereka.
Pekerjaan yang paling menyita waktu dan tenaga adalah renovasi pos jaga. Dengan bantuan beberapa warga yang memang sudah dikenal sebagai ahli di bidang pengelasan, pemasangan atap, serta kelistrikan, renovasi pos jaga dapat terselesaikan dengan hemat biaya. Pekerjaan fisik yang sangat berat dalam kerja bakti ini adalah pemasangan lantai pos jaga dengan memanfaatkan arcon, yaitu panel beton padat sebagai material pagar, yang tidak terpakai. Pemindahan dan pemasangan panel yang berukuran dan berbobot besar ini pun membutuhkan tenaga hampir sepuluh orang dengan bantuan mobil pick-up milik salah satu warga. Pengerjaan renovasi pos jaga praktis memakan waktu hingga sore hari. Itupun masih menyisakan beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan sebagai PR dalam kerja bakti mendatang, yaitu pemindahan bilik disinfektan dan pompa air.
Manfaat Kerja Bakti
Di tengah hiruk-pikuknya deru kehidupan modern seperti saat ini, kerja bakti menjadi budaya yang semakin langka di tengah masyarakat kita, terutama di perkotaan dan kompleks-kompleks perumahan. Kesibukan pekerjaan seringkali membuat kita tidak sempat lagi melakukan hal-hal di luar pekerjaan. Di samping itu, ketersediaan berbagai macam hiburan dan kesenangan pribadi seringkali memanjakan kita, dan membuat kita lupa terhadap kewajiban kita sebagai warga masyarakat.
Sejatinya, sebagai wujud nyata sifat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa kita, kerja bakti adalah suatu budaya yang patut diberdayakan dan dilestarikan, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. Sifat kerja bakti yang partisipatif adalah bukti dari kepedulian warga terhadap lingkungan, serta kesadaran sebagai anggota masyarakat untuk bersama-sama dan secara sukarela mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Tanpa adanya kesadaran dan kepedulian, seseorang mungkin lebih memilih untuk diam di rumah dan bersantai menonton TV atau bermain HP daripada bersusah payah mengerjakan suatu pekerjaan sosial yang tidak menghasilkan sepeserpun imbalan rupiah.
Beberapa manfaat nyata dari kerja bakti adalah:- Menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
- Membangun semangat kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat.
- Membangun solidaritas masyarakat dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan.
- Membangun kemampuan dan kemandirian masyarakat dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada dalam rangka memecahkan masalah lingkungan.
- Mensosialisasikan lingkungan yang bersih dan sehat.
- Menjadi ajang silaturahim antar warga agar saling mengenal satu sama lain.
- Menjadi sarana refreshing dan olah raga.
- Menjadi sarana pendidikan karakter bagi anak-anak tentang kewajiban dalam hidup bermasyarakat.
- Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan sekitar.
Secara spiritual, kerja bakti juga memiliki makna mendalam sebagai suatu kebaikan dan sedekah yang dapat kita berikan bagi masyarakat. Jangankan membersihkan selokan atau memperbaiki fasilitas umum, bahkan menyingkirkan gangguan dari jalan pun termasuk sedekah. Kerja bakti menjadi salah satu sarana di mana kita dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, tidak hanya menuntut hak sebagai warga tapi juga sadar terhadap kewajiban kita. Kata orang Jawa, "urip iku urup". Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain?
Jangan lupa, kerja bakti terasa nikmat jika dilakukan sambil ngopi.
Komentar
Posting Komentar