Sambil menjawab beberapa pertanyaan kami, dia pun memulai proses pembuatan masker. Jari jemarinya tampak lincah dan terlatih dalam mengerjakan langkah demi langkah, mulai dari memotong, memberi lapisan filter, mengobras, sampai proses finishing, hingga kain tersebut menjadi masker siap pakai.
Kepada kami, wanita yang lebih dikenal sebagai penjahit gamis dan baju ini menjelaskan bahwa meningkatnya kebutuhan terhadap pasokan masker di tengah pandemi Covid-19 membuatnya berinisiatif untuk menjadi bagian dari solusi dengan memproduksi masker. Berawal dari permintaan tetangga dan masyarakat sekitar, termasuk Kampung Tangguh "Kadarsih", dia pun mulai memanfaatkan keterampilan menjahitnya untuk membuat masker kain. Sejak saat itu, pesanan dari berbagai lembaga dan instansi pun mulai berdatangan, baik dari kantor-kantor pemerintah, maupun dari sekolah. "Sampai sekarang, pesanan yang saya terima sudah berjumlah lebih dari 3500 masker," jelasnya.
Ketika ditanya tentang kapasitas produksinya dalam sehari, ibu Ulfa menjelaskan bahwa untuk masker dari bahan katun, rata-rata dia dapat memproduksi sebanyak 50 hingga 100 masker. Sedangkan, untuk masker berbahan kain kaos (knitted) bisa lebih banyak karena lebih mudah dan lebih cepat proses pembuatannya. Motif masker sendiri bisa disesuaikan dengan permintaan, baik polos maupun batik yang sedang trend saat ini atau motif lainnya. Untuk baju, maksimal dia dapat menyelesaikan dua (2) potong baju dalam sehari, tergantung pada modelnya. Foto-foto sebagian koleksinya bisa dilihat di bawah ini. "Harga dan kualitas dijamin tidak mengecewakan," imbuhnya.
Tertarik memesan masker seragam untuk instansi dan kantor anda, atau memesan batik sarimbit yang pas untuk keluarga? Hubungi:
Perumahan Kademangan Permata Regency Blok B2/07
Jalan Mangga, Kelurahan Sumber Wetan
Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo
0823-3232-6257 (WA)
Jangan lupa pakai masker dan cuci tangan.
Komentar
Posting Komentar